Langsung ke konten utama

Postingan

AKHIR 2024

Terima kasih  2024 Sepucuk kenangan di tahun ini membuat hatiku kadang merasa takut Takut akan tak tercapainya semua yang ku inginkan Surat itu masih sama Dalam ruang dan kotak yang tersimpan rapat Tak ada yang mengetahui, bahkan tak ada yang membaca Aku... Hanya Aku yang menyimpannya... Hari berganti, Bulan berganti  Bahkan Tahun pun akan berganti Membuka da membacanya pun enggan Takut semua akan terulang lagi Tidak... Aku bisa menghadapinya Tuhan... hanya Engkaulah yang tahu isi hati manusia Semua kuserahkan padamu. Semoga Tahun depan bisa lebih baik  Dan semua berjalan sesuai rencana-Mu Aku hanya bisa berdo'a dan menjalankan perintahmu Tuhan... Engkau Maha Segalanya Berikanlah yang Terbaik untuk ku dan orang-orang disekitarku kebaikan Biarkan Kotak itu tersimpan rapi  Tuhan... Jagalah kotak itu untukku Balikpapan, 31 Desember 2024 Pukul 23.15 Wita. Penulis @kamalia.lulu.
Postingan terbaru

KEGIATAN PENGAJARAN MENULIS PADA ANAK DISLEKSIA DALAM (KAJIAN PSIKOLINGUISTIK)

   ALFIN LULUK KAMALIA  PROF. DR. SUSILO, S.Pd., M.Pd   Kemampuan bahasa merupakan prasyarat untuk memnuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Dewasa ini kita sering melihat anak-anak mengalami kesulitan belajar. Realitas di lapangan, kesulitan tidak hanya dialami oleh siswa berkemampan rendah saja, akan tetapi juga dialami oleh siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai dengan harapan. Kemampuan berbahasa anak dapat ditunjang oleh berbagai macam faktor. Faktor-faktor tersebut yang paling dominan mempengaruhi kemampuan berbahasa anak adalah faktor kesehatan. Faktor kesehatan dalam hal ini khususnya adalah kesehatan otak. Apabila seorang mengalami gangguan atau penyakit maka dapat dipastikan kemampuan dalam berbahasa juga akan menurun dan bahkan tidak mampu menguasai bahasa sama sekali. Bentuk dari gangguan dalam kemampuan memperoleh serta mempro...

Salam Terakhir

Pejalanan pekan lalu masih megungatkanku pada bayangan di tepi jalan itu saat kita berhenti sejenak untuk beristirahat. Melamunkan yang telah usai. Malam yang larut dan perbincangan di malam itu ternyata perbincangan terakhir.  Seorang laki-laki itu berpesan "Jangan marahi adeknya, adenya di jaga, disayang, diemong. Sampean wis tambah pinter" "Iya, tapi nanti buatin lemari yang kaya olimpic itu ya pak, biar bisa belajar sendiri, punya tempat buku sendiri, biar bagus pokoknya" kataku. "Iya. Pokok pinter nanti balak buatkan. Adeknya dijaga, gak boleh nakal, manut mamaknya"kata lelaki itu. Malam sudah semakin larut dan mulai berganti pakaian kemudian tidur bersama lelaki paruh baya itu. Perempuan munggil yang manis tidak menyadari bahwa itu pertemuan terakhirnya.  Pagi bangun ksiangan dan semua terburu-buru. Perempua  mungil berangkat ke sekolah dan lelaki paruh baya itu berangkat kerja, karena menunggu temanya lama akhirnya lelaki itu menyiapkan apa yang mau...

Toksic

Tiba-tiba ada telp masuk menanyakan kabar. Ternyata sahabat lama, kita hanya berbincang beberapa kata.  8 tahun kita berteman baik, tapi akhir-akhir ini saat saya sudah gak mampu bertahan dengan pembicaraan yang keluar dari orang-orang toxic, yang membuat saya depresi berat. Tak ada yang bisa diajak bicara, cuma Tuhan dan saya. Ternyata masih belum mampu menyembuhkan tusukan itu. 👩🏻‍🦰" Kamu selalu menampung cerita masalah orang disekelilingmu, tapi kamu hancur." 🧕"Setiap orang memiliki masalah sendiri-sendiri setidaknya bisa mengurangi beban mereka." 👩🏻‍🦰"Terus beban kamu?" "Tuhan selalu tau kpan kita kuat dan kapan kita rapuh. Kalau pasangan kita tak bisa menampung keluh, ya berarti Tuhan mau saya lebih kuat. Dan saya harus berusaha mengolah masalahku sendiri tanpa orang lain. Berusaha untuk tidak merepotkan siapapun, hidup ya begini, kalau gak bisa berkeluh kepada manusia ya berkeluhnya sama Tuhan." 👩🏻‍🦰 "jangan sok kuat, ...

Hampir Usai

Berkicau di pagi buta Berkokok pula sijago putih Dingin menusuk tulang Berselimut rapat di depan layar Merangkai beberapa kata menjadi kalimat sederhana Berdiam memikirkan kata selanjutnya Begitu asik dengan dunia sendiri Hai kamu... Iya kamu... Semangat ya, perjuanganmu udah hampir usai Gelarmu udah di depan mata Jangan sia-siakan Sesingkat itu berucap  Menindih rasa halu dan sukar Memeras lelah Begitulah rasa yang merajuk i hati Bergeming tanpa sekat  Meleburkan kekuatan bahagia dan terharu Lulu kamalia Blitar, 24 Agustus 2021

Belukar Raya

Kudekap erat rasa dalam teduhnya beringin Semak diatas padang Merayu luka yang terperohok Belukar bertanya'' sedang apakah kau bersimpuh?'' Raya mengangguk dalam pandangan bulan Tanpa sinar mentari, dia pun tetap bersinar Oh... pembawa luka Atau kah pembawa tawa Semua terlanjut basah dalam cahaya luka Tak ada yang perlu di percaya Cukup belukar raya yang mampu bertahan Mengungkap bau yang terlalu tajam dalam susuk yang di tancapkan Wanita terbujur kaku dalam uraian cahaya Bulan tapi tak bersinar Ku biarkan... Dan biar aku yang pergi tanpa membawa tawa Tak ada rasa tersisa dalam simpuh yang ku terbawa 22.08 WIB 08-06-2020 Kamalia_ Blitar
Jika Itu Aku        Angin berhembus dengan seksama, tersirat wajah ang berbinar- binar menikmati desirannya. setengah siang ini aku duduk di sini menikmati rasa yang ber aromakan kesepian. entah apa yang ku rasakan, tapi sepi selalu menghantuiku. Bulan pun telah berganti hari, rasa itu terus muncul tanpa tersadar usiaku tergerus dengan rasa sepi.        Siang ini aku pergi ke perpustakaan, rencanaku membaca dan menyelesaikan tugas, tapi di tengah jalan aku bertemu temanyang lama tak pernah ku temui. aku menyapanya dan kami sedikit berbincang. namanya Naku, dia seorang lelaki yang usinya 30 tahun dan dia masih single . dia belum meliki wanita yang dia inginkan. Seleranya terlalu tinggi. Saat ini, kami berbincang tentang kegiatannya, dan dia menanyakan keadaanku serta kegiatanku. Karena waktu semakin siang dan aku masih ada kegiatan yang harus kulakukan, jadi aku minta pamit untuk segera bergegas ke perpustakaan.   ...