ALFIN LULUK KAMALIA
Kemampuan bahasa merupakan prasyarat untuk memnuhi
kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial. Dewasa ini kita sering melihat
anak-anak mengalami kesulitan belajar. Realitas di lapangan, kesulitan tidak
hanya dialami oleh siswa berkemampan rendah saja, akan tetapi juga dialami oleh
siswa yang berkemampuan tinggi. Selain itu, kesulitan belajar disebabkan oleh
faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja akademik sesuai
dengan harapan.
Kemampuan berbahasa anak dapat ditunjang oleh berbagai
macam faktor. Faktor-faktor tersebut yang paling dominan mempengaruhi kemampuan
berbahasa anak adalah faktor kesehatan. Faktor kesehatan dalam hal ini
khususnya adalah kesehatan otak. Apabila seorang mengalami gangguan atau
penyakit maka dapat dipastikan kemampuan dalam berbahasa juga akan menurun dan
bahkan tidak mampu menguasai bahasa sama sekali.
Bentuk dari gangguan dalam kemampuan memperoleh serta
memproses bahasa ialah disleksia. Disleksia adalah sebuah gagguan fungsi
neurologi otak. Gangguan tersebut membuat penderitanya mengalami ketidakmampuan
dalam melakukan pengkodean huruf atau mengenali huruf (Utami & Irawati,
2017). Seperti yang didefinisikanoleh orton pada tahun 1994 ”Dyslexia is one of
several distinct learning disabilities.
It is a specific language-based disorder of constitutional origin
characterised by difficulties in single-word decoding, usually reflecting
insufficient phonological processing abilities”. Yang artinya “disleksia adalah
ketidakmampuan mengenal huruf dan suku kata dalam bentuk tertulis.” Berdasarkan definisi tersebut dapat diketahui
bahwa anak dengan gangguan disleksia hanya tidak mampu mengenali huruf dengan
baik apabila huruf tersebut berupa bahasa tulis. Apabila huruf tersebut
berbentuk bahasa lisan maka anak disleksia dapat tetap mengenali atau
menguasainya dengan baik” (Subyantoro, 2013).
Menulis merupakan ketrampilan penting yang harus
dipelajari siswa atau anak yag sedang menempuh dalam menggali ilmu. Hal ini
membutuhkan pemahaman yang baik tentang kosa kata, tata Bahasa, dan istilah
tertulis seperti penggunaan huruf besar dan tanda baca (Sugiharto & Santoso, 2024). Kemampuan menulis adalah kemampuan berbahasa seseorang
yang berfungsi untuk menghasilkan produk, yaitu tulisan. Menurut Murray dan
Moore kemampuan menulis adalah proses yang kompleks dan kreatif di mana
seseorang menulis menggunakan bahasa tulis, mulai dari rangkaian kata hingga
kalimat dan paragraph (Yulistio, 2019).
Menulis adalah cara komunikasi secara tidak langsung
untuk menyampaikan pesan. Seperti pendapat (Effendi, 2023) yang menyatakan
bahwa keterampilan sangat dibutuhkan pada zaman dewasa ini, setiap kegiatan
membutuhkan keterampilan menulis ditambah lagi keterampilan menulis tidak dapat
diperoleh dengan cara mudah dan instan. Kemampuan menulis ini erat kaitannya juga
dengan kemampuan pemahaman tentang bentuk huruf dan cara penulisannya. Apabila
menulis ini dikaitakan dengan kemampuan penjebaran ide maka dibutuhkan juga
kemampuan mengeja kata yang akan dituliskan.
Namun, beberapa hal pada studi kasus pada anak dengan gangguan disleksia seringmengalami kesalahan dalam menulis dan belum lancar dalam membaca, diperlukan perhatian khusus terhadap anak ini. pada dasarnya kemampuan anak disleksia memiliki kemampuan yang sama dengan anak lain, akan tetapi mereka memiliki cara yang berbeda dalam belajar.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk Bahasa
tulis pada anak dengan gangguan disleksia. Dari kegiatanini semoga dapat
menambah informasi terkait kemampuan menulis pada anak disleksia, mengingat
bahwasannya anak yang mengalami gangguan disleksia jarang orang memahaminya.
Pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 07 Desember 2024 sampai dengan 13 Desember 2024. Kegiatan ini upaya untuk memberikan sedikit pembelajaran terkait disleksia.
Hasil pelaksanaan kegiatan ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Di bawah ini adalah kegiatan anak disleksia yang sedang di teliti. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yakni observasi, wawan cara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini ditemukan beberapa kendala pembelajaran menulis sebagai berikut;
a. Anak belum dapat mengenal huruf-huruf tertentu yangmengakibatkan anak belum dapat membaca dan menulis jika tidak di bantu.
b. Anak belum mampu menuliskan sendiri kata-kata yang diucapkan.
c. Anak sering terbalik-balik saat membaca huruf d,b,w,v,p,q,n,m,x,y,j,dan z.
Dari hal di atas, peneliti mengajarkan beberapa Teknik yaitu mengajarkan menulis di atas pasir, menulis menggunakan jari, mengingat huruf dengan menggunakan gambar.
3.1 Tabel Kegiatan Proyek
|
No |
Tanggal Pelaksanaan |
Waktu |
Kegiatan |
Keterangan |
|
1 |
Sabtu, 7 Desember 2024 |
1 Hari |
Perencanaan Kegiatan |
Perencanaan kegiatan dirundingkan Bersama
teman-teman dan Dosen Pengampu. |
|
2 |
Ahad, 8 Desember 2024 |
1 Hari |
Penjadwalan Kegiatan |
Jadwal dibuat sebaik mungkin akar kegiatan dapat
berjalan lancar dan sesuai dengan yag telah di rancang. |
|
3 |
Senin, Selasa Dan Rabu, 09, 10, 11 Desember 2024 |
3 Hari |
Pengambilan Data |
Pengambilan data diambil saat anak melakukan
kegiatan belajar Bersama guru les |
|
4 |
Rabu, 11 Desember 2024 |
1hari |
Monitor Kemajuan |
1.
Kegiatan
berjalan lancar 2.
Data telah
diambil berupa foto 3.
Pembuatan
laporan sesuai dengan desain yang dibua oleh Dosen Pengampu 4.
Akan di
publikasikan di Blogspot |
|
5 |
Kamis, 12 |
1 Hari |
Penilaian Hasil |
Hasil penilan sesui dengan draft peneliti |
|
6 |
Jum’at, 13 Desember 2024 |
1 Hari |
Publikasi |
Diterbitkan di https://lukamalia.blogspot.com/ |
3.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi
Darwin, Elin antika, dkk.
2023. Keefektifan Strategi
Pembelajaran RAFT (Role, Audience,
Format, Topic)terhadap Pembelajaran
Menulis Teks Editorial. Jurnal
on Teacher Education.Journal.univerisitas Pahlawan.ac.id.
Jamaris,
Martini. 2014. Kesulitan Belajar: Perspektif, Asesmen, dan Penanggulangannya. Bogor:
Ghalia Indonesia
Sugiharto, P. A., & Santoso, Y. I. (2024). Meningkatkan
Kemampuan Menulis Mahasiswa Menggunakan Strategi Brainstorming. KONSTRUKTIVISME,
16(1), 181–189. https://doi.org/10.35457/konstruk.v16i1.3446
Soenjono,
Dardjowidjojo, 2012. Psikolinguistik - Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia
(Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Subyantoro.
(2013). Gangguan Berbahasa. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Utami, S. P., & Irawati, L. (2017). Bahasa tulis pada
anak dengan gangguan disleksia ( kajian psikolinguistik ). 1(1),
23–29.
DAFTAR LAMPIRAN
KOMPONEN DAN BUKTI FISIK
1.Rapat Pembentukan Kegiatan
2. Rapat Penjadwalan Pengambilan Data
3. Pengambilan Data
04. Monitor Kemajuan
5. Penilaian Hasil
6. PUBLIKASI
Diterbitkan di https://lukamalia.blogspot.com/








keren sekalii👍🏻
BalasHapus