Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Salam Terakhir

Pejalanan pekan lalu masih megungatkanku pada bayangan di tepi jalan itu saat kita berhenti sejenak untuk beristirahat. Melamunkan yang telah usai. Malam yang larut dan perbincangan di malam itu ternyata perbincangan terakhir.  Seorang laki-laki itu berpesan "Jangan marahi adeknya, adenya di jaga, disayang, diemong. Sampean wis tambah pinter" "Iya, tapi nanti buatin lemari yang kaya olimpic itu ya pak, biar bisa belajar sendiri, punya tempat buku sendiri, biar bagus pokoknya" kataku. "Iya. Pokok pinter nanti balak buatkan. Adeknya dijaga, gak boleh nakal, manut mamaknya"kata lelaki itu. Malam sudah semakin larut dan mulai berganti pakaian kemudian tidur bersama lelaki paruh baya itu. Perempuan munggil yang manis tidak menyadari bahwa itu pertemuan terakhirnya.  Pagi bangun ksiangan dan semua terburu-buru. Perempua  mungil berangkat ke sekolah dan lelaki paruh baya itu berangkat kerja, karena menunggu temanya lama akhirnya lelaki itu menyiapkan apa yang mau...

Toksic

Tiba-tiba ada telp masuk menanyakan kabar. Ternyata sahabat lama, kita hanya berbincang beberapa kata.  8 tahun kita berteman baik, tapi akhir-akhir ini saat saya sudah gak mampu bertahan dengan pembicaraan yang keluar dari orang-orang toxic, yang membuat saya depresi berat. Tak ada yang bisa diajak bicara, cuma Tuhan dan saya. Ternyata masih belum mampu menyembuhkan tusukan itu. 👩🏻‍🦰" Kamu selalu menampung cerita masalah orang disekelilingmu, tapi kamu hancur." 🧕"Setiap orang memiliki masalah sendiri-sendiri setidaknya bisa mengurangi beban mereka." 👩🏻‍🦰"Terus beban kamu?" "Tuhan selalu tau kpan kita kuat dan kapan kita rapuh. Kalau pasangan kita tak bisa menampung keluh, ya berarti Tuhan mau saya lebih kuat. Dan saya harus berusaha mengolah masalahku sendiri tanpa orang lain. Berusaha untuk tidak merepotkan siapapun, hidup ya begini, kalau gak bisa berkeluh kepada manusia ya berkeluhnya sama Tuhan." 👩🏻‍🦰 "jangan sok kuat, ...